Rabu, Mei 02, 2012

biografi iwan fals

Iwan Fals yang bernama lengkap
Virgiawan Listanto (lahir di Jakarta, 3
September 1961; umur 50 tahun) adalah
seorang Penyanyi beraliran balada dan
Country yang menjadi salah satu legenda
hidup di Indonesia.
Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana
sosial kehidupan Indonesia pada akhir
tahun 1970-an hingga sekarang, serta
kehidupan dunia pada umumnya, dan
kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku
sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat,
Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal
(misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku),
atau bencana besar yang melanda
Indonesia (atau kadang-kadang di luar
Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi
tema lagu-lagu yang dibawakannya.
Namun demikian, Iwan Fals tidak hanya
menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi
juga sejumlah pencipta lain.
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan
olahraga, pernah meraih gelar Juara II
Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate
Tingkat Nasional1989, sempat masuk
pelatnas dan melatih karate di kampusnya,
STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga
sempat menjadi kolumnis di beberapa
tabloid olah raga.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar.
Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'.
Kesederhanaannya menjadi panutan para
penggemarnya yang tersebar diseluruh
nusantara. Para penggemar fanatik Iwan
Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan
pada tanggal 16 Agustus 1999 yang
disebut Yayasan Orang Indonesia atau
biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan
ini mewadahi aktivitas para penggemar
Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang
OI dapat ditemui setiap penjuru nusantara
dan beberapa bahkan sampai ke manca
negara.[rujukan?]
Biografi
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di
Bandung, kemudian di Jeddah, Arab Saudi
selama 8 bulan. Bakat musiknya makin
terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana
Iwan banyak menghabiskan waktunya
dengan mengamen di Bandung. Bermain
gitar dilakukannya sejak masih muda
bahkan ia mengamen untuk melatih
kemampuannya bergitar dan mencipta
lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris
dalam paduan suara sekolah.
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu
nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia
lalu menjual sepeda motornya untuk biaya
membuat master. Iwan rekaman album
pertama bersama rekan-rekannya, Toto
Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang
tergabung dalam Amburadul, namun
album tersebut gagal di pasaran dan Iwan
kembali menjalani profesi sebagai
pengamen. Album ini sekarang menjadi
buruan para kolektor serta fans fanatik
Iwan Fals.
Setelah dapat juara di festival musik
country, Iwan ikut festival lagu humor.
Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu
humor milik Iwan sempat direkam
bersamaPepeng, Krisna, Nana Krip dan
diproduksi oleh ABC Records, tapi juga
gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan
tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan
Iwan bekerja sama dengan Musica Studio.
Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman
sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-
lagu Iwan digarap lebih serius. Album
Sarjana Muda, misalnya, musiknya
ditangani oleh Willy Soemantri.
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai
pengamen. Ia mengamen dengan
mendatangi rumah ke rumah, kadang di
Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana
Muda ternyata banyak diminati dan Iwan
mulai mendapatkan berbagai tawaran
untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat
masuk televisi setelah tahun 1987. Saat
acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di
TVRI, lagu Oemar Bakri sempat
ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua
Iwan, Cikal lahir tahun1985, kegiatan
mengamen langsung dihentikan.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara
konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan
oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik
lagunya dianggap dapat memancing
kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals
banyak membuat lagu yang bertema
kritikan pada pemerintah. Beberapa lagu
itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras
pada masanya, sehingga perusahaan
rekaman yang memayungi Iwan Fals
enggan atau lebih tepatnya tidak berani
memasukkan lagu-lagu tersebut dalam
album untuk dijual bebas. Belakangan
Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat
itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk
memasukkan lagu-lagu ini ke dalam
album.[rujukan?]
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan
tersebut kemudian sempat diputar di
sebuah stasiun radio yang sekarang sudah
tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga
pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut
dalam beberapa konser musik, yang
mengakibatkan dia berulang kali harus
berurusan dengan pihak keamanan
dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan
dapat mengganggu stabilitas
negara.[rujukan?] Beberapa konser
musiknya pada tahun 80-an juga sempat
disabotase dengan cara memadamkan
aliran listrik dan pernah juga dibubarkan
secara paksa hanya karena Iwan Fals
membawakan lirik lagu yang menyindir
penguasa saat itu.
Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals
harus berurusan dengan aparat keamanan
dan sempat ditahan dan diinterogasi
selama 2 minggu gara-gara menyanyikan
lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola
Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah
konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu,
Iwan Fals dan keluarganya sering
mendapatkan teror.[rujukan?] Hanya
segelintir fans fanatik Iwan Fals yang
masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini,
dan sekarang menjadi koleksi yang sangat
berharga.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI
dan merilis album bertajuk SWAMI pada
1989, nama Iwan semakin meroket
dengan mencetak hitsBento dan Bongkar
yang sangat fenomenal. Perjalanan karier
Iwan Fals terus menanjak ketika dia
bergabung denganKantata Takwa pada
1990 yang didukung penuh oleh
pengusahaSetiawan Djodi. Konser-konser
Kantata Takwa saat itu sampai sekarang
dianggap sebagai konser musik yang
terbesar dan termegah sepanjang sejarah
musik Indonesia.[rujukan?]
Setelah kontrak dengan SWAMI yang
menghasilkan dua album (SWAMI dan
SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata
(yang menghasilkan Kantata Takwa dan
Kantata Samsara), Iwan Fals masih
meluncurkan album-album solo maupun
bersama kelompok seperti album Dalbo
yang dikerjakan bersama sebagian mantan
personel SWAMI.
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada
2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok
musisi pengiring yang tetap dan selalu
menyertai dalam setiap pengerjaan album
maupun konser. Menariknya, dalam seluruh
alat musik yang digunakan baik oleh Iwan
fals maupun bandnya pada setiap
penampilan di depan publik tidak pernah
terlihat merek maupun logo. Seluruh
identitas tersebut selalu ditutupi atau
dihilangkan. Pada panggung yang menjadi
dunianya, Iwan Fals tidak pernah
mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor
terpampang untuk menjaga idealismenya
yang tidak mau dianggap menjadi wakil
dari produk tertentu.[rujukan?]
Keluarga
Iwan lahir dari Lies (ibu) dan mempunyai
ayah sucipto (kolonel Anumerta). Iwan
menikahi Rosana (Mbak Yos) dan
mempunyai anak Galang Rambu Anarki
(almarhum), Annisa Cikal Rambu Bassae,
dan Raya Rambu Rabbani.
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di
bidang musik. Walaupun demikian, musik
yang ia bawakan berbeda dengan yang
telah menjadi trademark ayahnya. Galang
kemudian menjadi drummer kelompok
DEMIT dan sempat merilis satu album
perdana menjelang kematiannya tahun
1997.
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu
Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada
albumOpini, yang bercerita tentang
kegelisahan orang tua menghadapi
kenaikan harga-harga barang sebagai
imbas dari kenaikan hargaBBM pada awal
tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran
Galang (1 Januari 1982).
Nama Cikal sebagai putri kedua juga
diabadikan sebagai judul album dan judul
lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991.
Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan
lagu dengan judul Anisa pada tahun 1986.
Rencananya lagu ini dimasukkan dalam
album Aku Sayang Kamu, namun
dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis
sehingga perusahaan rekaman batal
menyertakannya. Pada cover album Aku
Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada
bagian penata musik masih tertulis kata
Anissa.
Galang Rambu Anarki meninggal pada
bulan April 1997 secara mendadak yang
membuat aktivitas bermusik Iwan Fals
sempat vakum selama beberapa tahun.
Galang dimakamkan di pekarangan rumah
Iwan Fals di desaLeuwinanggung,
Cimanggis, Depok Jawa Barat. Sepeninggal
Galang, Iwan sering menyibukkan diri
dengan melukis dan berlatih bela diri Dan
Mencoba Bermain IRC dan ikut masuk
Dalam Kelompok Gang IRC DEMIT dan
sering menghabiskan waktu untuk
ngeflood bersama 2 partnernya yaitu
TObeenkz ILerz Dan SkYrIDerS di berbagai
Server Di IRC, Alhasil dia pun akhirnya
sering DC (dibaca DiSi = Disconnected) dan
Jadi Buronan CopIRC.
Pada tahun 2002 Iwan mulai aktif lagi
membuat album setelah sekian lama
menyendiri karna sering DC jadi buronan
CopIRC setelah itu dia pun mulai bangkit
dengan munculnya album Suara Hati DEMIT
yang didalamnya terdapat lagu Hadapi Saja
CopIRC yang bercerita tentang dibalik Aksi
serangan serangan yang selalu diluncurkan
oleh DEMIT crewz dalam menghadapi
CopIRC . Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos)
juga ikut menyumbangkan suaranya.
Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki,
warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa
berbeda. Dia tidak segarang dan seliar
dahulu. Lirik-lirik lagunya terkesan lebih
dewasa dan puitis.[rujukan?] Iwan Fals
juga sempat membawakan lagu-lagu
bertema cinta baik karangannya sendiri
maupun dari orang lain.
Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals
dianugrahi seorang anak lelaki yang diberi
nama Raya Rambu Rabbani. Kelahiran
putra ketiganya ini seakan menjadi
pengganti almarhum Galang Rambu Anarki
dan banyak memberi inspirasi dalam dunia
musik seorang Iwan Fals.[rujukan?]
Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan
Fals juga berubah total. Saat putra
pertamanya meninggal dunia Iwan Fals
mencukur habis rambut panjangnya
hingga gundul. Sekarang dia
berpenampilan lebih bersahaja, rambut
berpotongan rapi disisir juga kumis dan
jenggot yang dihilangkan. Dari sisi pakaian,
dia lebih sering menggunakan kemeja
yang dimasukkan pada setiap kesempatan
tampil di depan publik, sangat jauh
berbeda dengan penampilannya dahulu
yang lebih sering memakai kaus oblong
bahkan bertelanjang dada dengan rambut
panjang tidak teratur dan kumis tebal.
Peranan istrinya juga menjadi penting
sejak putra pertamanya tiada. Rosana
menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang
mengatur segala jadwal kegiatan dan
kontrak. Dengan adanya Iwan Fals
Manajemen (IFM), Fals lebih profesional
dalam berkarier. alasan saya
mengidolakannya adalah : beliau dapat
"membaca"permasalahan yang ada dan
dapat menyampaiannya kembali kepada
masyarakat dalam bentuk musi yang dapat
dimrngerti dengan mudah serta beliau
dapat dijadikan inspirasi bagi kalangan
yang disebut anti kemapanan.

2 komentar: